PROSES PEMBUATAN GULA PASIR ORGANIK
Gula pasir Organik Palm suiker
yang diproduksi oleh Sinar Kudjang, merupakan hasil olahan dari air nira
pohon aren (dalam bahasa sunda dikenal dengan nama pohon kawung). Pohon
aren ini disamping menghasilkan air nira yang kemudian dapat diolah
menjadi gula, juga menghasilkan buah kolang kaling yang lazim di nikmati
pada bulan Romadhon.
pohon aren |
Gula pasir organik Palm Suiker
Sinar Kudjang dihasilkan dari air nira pedalaman hutan taman nasional
Gn Salak Halimun yang merupakan taman nasional terbesar di pulau Jawa.
Kekayaan fauna flora di kawasan taman nasional ini juga merupakan
habitat pertumbuhan pohon aren yg tersebar secara alami dan masih
terjaga sampai sekarang
Sinar Kudjang dengan bekerja sama dengan ratusan petani aren yang tersebar mulai propinsi Banten, Sukabumi, Garut sampai memanjang pesisir selatan tasikmalaya dan beberapa wilayah di Sumatera, memulai merintis produk gula pasir Organik sebagai sebuah usaha berorientasi pada pengadaan gula sehat alami dan pemberdayaan para petani gula tradisional. Pemberdayaan yang dilakukan Sinar Kudjang sebenarnya sangat sederhana, yaitu kami berusaha menampung gula dari petani dengan harga di atas harga pasar yang berlaku. Dengan hubungan seperti inilah kami mendapat support dari petani berupa keterjagaan supplay serta kualitas terbaik. Hal ini menjadikan Sinar Kudjang dapat selalu menyediakan produk gula pasir organik secara kontinue dan berkualitas terbaik.
Proses pembuatan gula pasir organik secara terurut sbb :
1. Penyadapan air nira
Penyadapan air nira biasanya dilakukan 2 kali sehari, pagi hari dan sore hari.
Air
nira yang disadap dimasak selama 5-6 jam sampai air nira mengental dan
berwarna coklat keemasan atau disebut bakal gula. Pada proses pemasakan
ini dilakukan penyaringan air nira dengan kain penyaring untuk
membuang
kotoran (biasanya berupa serpihan dr serabut pohon aren yang terbawa
ketika proses penyadapan air nira. Proses pemasakan ini akan dihentikan
pada saat air nira sudah mengental, menyerupai dodol. Kemudian adonan
gula di turunkan dari tungku api untuk mendinginkan adonan gula yang
akan di olah untuk menjadi bentuk butiran/ gula pasir.
3. Penggerusan adonan gula
Adonan
kental gula setelah diturunkan dari atas tungku api secara alami akan
mengeras akibat penurunan suhu pada adonan gula. Pada saat mengeras
inilah dilakukan proses pengadukan dan penggerusan dengan menggunakan
alat bantu menggunakan siuk kayu dan batok kelapa. Proses ini dilakukan
kurang lebih 1 jam sampai adonan gula menjadi butiran halus yang
merupakan gula pasir organik, namun masih belum seragam ukuran butiran
gula pasir tersebut
proses pengadukan |
alat pengaduk |
4. Pengayakan
Setelah gula menjadi berbentuk butiran, maka langkah selanjutnya adalah menyaring gula dengan kawat ayakan yang terbuat dari stainless steel. Hal ini dilakukan agar butiran gula menjadi halus dan sama rata besarannya seperti gula pasir kristal putih.
5. Pengemasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar